menu

Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas Selamat datang di Blog MIN 1 Banyumas

Tuesday, November 25, 2014

Hanan "Sang Da'i Cilik MIN Purwokerto" Hanya Bermodal Percaya Diri


Hanan, nama panggilan Haydar Nadien Ashfahani Saifulloh mengungkapkan kegembiraannya saat diwawancarai Tim Mading Insan Cendekia. Siswa Kelas IV Abu Bakar MIN Purwokerto yang lahir di Purwokerto, 30 April 2005 itu mengakui bahwa baru kali ini ia mengikuti lomba Pildacil dan langsung menjadi juara. "Aku gak menyangka akan jadi juara. Aku hanya bermodal percaya diri, latihan terus bersama ibu guru dan bersama ibu saat di rumah." katanya berapi-api. Saat ditanya pesan-pesan untuk teman-teman, Hanan menjawab, "doakan saya, agar bisa juara di tingkat provinsi". Aku, Afna dan Kania dari Tim Mading Insan Cendekia pun segera mengamini. "Amiin.."ucap kami kompak seperti paduan suara. (ak)




Monday, November 24, 2014

Siswa Umur 9 Tahun Menjadi Pembina Upacara Hari Guru Nasional


Ada pemandangan berbeda saat upacara peringatan Hari Guru Nasional, 25 Nopember 2014 di MIN Purwokerto. Pembina upacara, bukanlah kepala madrasah ataupun guru. Tapi, siswa berumur 9 tahun. Yah, dia adalah Haydar Nadien Ashfahani Saifulloh siswa kelas 4 Abu Bakar. Anak yang akrab disapa Hanan ini diminta oleh kepala madrasah secara spontan untuk menjadi pembina upacara. Namun tanpa ragu dan tanpa malu Hanan bersedia menjadi pembina upacara. Tak ada kecanggungan ketika menerima laporan pemimpin upacara, penghormatan, memimpin mengheningkan cipta maupun membaca Pancasila. Dan inilah kata-katanya saat amanat pembina upacara.

"Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh... Yang terhormat kepala MIN Purwokerto berserta bapak ibu guru dan staf. serta teman-teman yang saya cintai. Kami ucapkan selamat hari PGRI, selamat hari Guru kepada Bapak dan Ibu. Terima kasih, karena bapak dan ibu guru yang selama ini telah membimbing dan mendidik kami. Semoga bapak dan ibu guru senantiasa diberi kesehatan. Amiin.. Al Fatihah...." para peserta pun membaca surat Al-Fatihah.

"Semoga bapak dan ibu guru senantiasa diberi kekuatan. Kekuatan untuk mendidik kami. Amiin. Al Fatihah..." para peserta upacara membaca surat Al-Fatihah untuk yang kedua.

"Dan kepada teman-teman, marilah kita bersemangat dalam belajar, dan semoga cita-cita kita semua akan tercapai. Amiin. Al Fatihah.." peserta upacarapun membaca surat Al-Fatihah yang ketiga dengan khusuk.

"Demikian, dan terima kasih. Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh."

Upacara dilanjutkan dengan menyanyikan himne guru. Bapak dan ibu guru menjadi terharu pada upacara hari ini. Selesai upacara Hanan mendapatkan apresiasi dan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta upacara.


Sunday, November 23, 2014

Qonita Qotrunnada, Qori Cilik Yang Ingin Keliling Dunia dan Jadi Dokter

Qonita Qotrunnada kembali meraih predikat sebagai Qori Cilik terbaik se-Kabupaten Banyumas pada ajang Lomba Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas hari Kamis, 20 Nopember 2014 di MIM Karanglewas Kidul dan MIMA Pangebatan.

Sobat Insan Cendekia, siswa kelas 4 yang akrab dipanggil Nada ini memulai prestasi sebagai qori sejak kelas satu MI. Tahun 2011 silam, Nada meraih juara kesatu MTQ Putri pada ajang PORSENI MI tingkat Kabupaten Banyumas. Pada tahun yang sama, tahun 2012 dan tahun 2013, dia meraih juara kedua di ajang STQ dan MTQ Pelajar Banyumas. Dan yang terakhir meraih juara ketiga pada Lomba Siswa MI Tahun 2013.


Bakat Musabaqah Tilawatil Qur’an pada diri Nada mengalir dari darah orang tuanya Bapak Jamalussurur dan Ibu Sri Prihatin Murniati. Kakak Nada, Ataka Badruduja yang sekarang duduk di kelas 6 MIN Purwokerto juga beberapa kali menyumbangkan piala kejuaraan MTQ. Nada adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Adiknya yang masih balita bernama Muhammad Arkan Sakho. Tanggal 11 Februari 2014 yang lalu Nada genap berumur 9 tahun.

“Aku latihan qiroah sejak masih TK. Kata ibuku, waktu kecil aku sering ikut mengaji saat kakak dan kedua orang tuaku membaca al-qur’an.” ucap Nada mengawali ceritanya. “Ada sekitar dua puluh piala di rumah, milikku, milik kakak, juga milik ayah dan ibu” lanjutnya.

“Aku ingin sekali menjadi juara MTQ tingkat Nasional dan berkeliling dunia sebagai qori. Cita-citaku ingin menjadi dokter. Orang tuaku ingin di keluarga kami ada yang menjadi dokter. Jadi aku ingin menjadi dokter.” Ungkap Nada saat ditanya harapan dan cita-citanya.

Tak lupa Nada menyampaikan pesan kepada teman-teman MIN Purwokerto. “Teruslah berlatih, jangan menyerah meskipun itu berat.” Kata Nada mengahiri perbincangan kami.

Thursday, November 20, 2014

MIN Purwokerto Juara MTQ dan Pidato Tingkat Kabupaten Banyumas

MIN Purwokerto kembali menjadi juara satu di ajang Lomba Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tingkat Kabupaten Banyumas Tahun 2014 pada mata lomba MTQ Putri, Pidato Bahasa Indonesia Putra, dan Pidato Bahasa Jawa Putri. Sementara untuk mata lomba Pidato Bahasa Inggris Putri berhasil menjadi peringkat kedua. "Selamat untuk para juara dan guru pembimbing, semoga apa yang diraih hari ini menjadi motivasi untuk terus berprestasi di masa yang akan datang." ucap kepala MIN Purwokerto, Sabar Munanto, S.Ag.

Sunday, November 9, 2014

Mengenang Pahlawan Indonesia




sepuluh november
tahun seribu sembilan ratus
empat puluh lima
ada pertempuran di surabaya
pertempuran terbesar
setelah indonesia merdeka
melawan penjajah inggris
dan belanda

ini adalah bung tomo
pidatonya menggetarkan jiwa
pemuda pemuda indonesia
“wahai pemuda indonesia..!!”
lebih baik kita hancur lebur
dari pada tidak merdeka
semboyan kita adalah
merdeka atau mati
dan kita yakin, pada akhirnya kita yang akan menang
karena alloh selalu berpihak kepada yang benar
percayalah, tuhan melindungi kita
 “allohu akbar !! allohu akbar !! allohu akbar!!”
“merdeka..merdeka..merdeka !!”


ini adalah kyai hasyim asy’ari
ulama yang sangat ditaati
ia mengobarkan semangat
rakyat dan santri
untuk berperang mengusir penjajah
dari negeri ini
“membela negara
 adalah jihad fissabilillah”
“perang ini adalah
 perang di jalan alloh”
“mati dalam perang ini,
jaminannya adalah surga”

akhirnya, pejuang, rakyat,
dan santri bersatu
berperang membela indonesia
enam belas ribu pejuang
gugur di medan tempur
dua ratus ribu rakyat jadi korban
hanya demi
mempertahankan kemerdekaan

sepuluh november
menjadi hari pahlawan
yang selalu akan dikenang

sampai akhir zaman

Sunday, November 2, 2014

Hari Asyura, MIN Purwokerto Menyantuni 19 Anak Yatim

Hari Asyura merupakan hari yang mulia. Umat Islam diberbagai belahan dunia sejak dahulu kala mengamalkan sunah-sunah rasul pada bulan Muharam ini. Salah satunya adalah menyantuni anak yatim. Pagi hari ini (3/10) yang bertetapatan dengan tanggal 10 Muharam 1436 H, MIN Purwokerto memberikan santunan kepada 19 siswa anak yatim.

"Santunan berupa uang dikumpulkan pada satu pekan kemarin, dan hari ini diserahkan langsung kepada siswa MIN yang yatim ataupun piatu." jelas koordinator kegiatan, Bu Qori.